Jemaat Gereja
Baptis Mount Zion di Sandbranch masih tampak menghadiri ibadah minggu tanpa pendeta
mereka, Eugene Keahey, yang meninggal bersama keluarganya setelah rumahnya yang berlokasi di Cedar Hill kebakaran pada Kamis, 28 Februari 2019 lalu.
Istrinya Deanna
dan putrinya Camryn yang masih berusia 15 tahun turut meninggal dalam kebakaran yang terjadi pukul 4.30 pagi itu.
“Separuh
dari dirimu dikuasai rasa takut sepanjang minggu. Butuh banyak keberanian untuk
keluar dari (situasi) ini, tapi inilah yang diinginkan oleh pendeta (Eugene
Keahey) untuk kita lakukan,” ucap direktur musik Gereja Mount Zion Baptist Maurice
Hale, seperti dikutip Nbcdfw.com, Senin (4/3).
Hale mengatakan,
semasa pelayanan Pendeta Keahey dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di gerejanya dibanding di rumah. Kepergian sang pendeta membuat semua jemaat sangat terpukul.
“Kami patah hati, tapi kami harus terus maju,” katanya.
Jessica Garcia
yang baru bergereja selama dua minggu di sana juga merasakan hal serupa dan dia
datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Pendeta Keahey. “Dia orang yang sangat ramah. Dia sangat baik,” kata Garcia.
Seperti
diketahui, Pendeta Eugene Keahey ditemukan tewas bersama istri dan anak perempuannya
di rumah mereka yang terbakar. Satu anak perempuannya yang lain berhasil diselamatkan oleh polisi dari lantai dua tak lama setelah tiba di lokasi.
Keahey adalah ayah dari empat anak. Dia tinggal bersama istri, dua putri dan keluarga besarnya di sana. Sementara anak laki-laki dan putrinya yang lain diyakini tidak ada di tempat saat kebakaran terjadi.
Baca Juga :
Pendeta Afrika yang Viral Bangkitkan Orang Mati Ini Malah Dituntut Secara Hukum, Duh!
Kabarkan Injil di Jalanan, Pria Ini Malah Dituduh Rasis, Kog?
Di mata para
jemaat, Keahey adalah sosok pendeta yang sangat murah hati. Dia bahkan suka membantu
orang-orang yang membutuhkan. Pada tahun 2016, dia melobi penyediaan air minum yang aman untuk komunitas Sandbrach yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Dari hasil
penyelidikan, polisi menemukan kalau Keahey meninggalkan pesan yang tak biasa di
akun media sosialnya. Sesaat sebelum kebakaran pada pukul 3.57 pagi, sang
pendeta memposting pesan tersirat yang merujuk pada keadaan sulit yang
dialaminya. Setelah itu dia mengakhiri dengan kata ‘Selamat Malam Kalian’.
Selain itu
juga ditemukan bahwa belakangan ini Keahey dan istrinya sedang berada dalam kesulitan
keuangan. Bahkan rumah yang mereka tempati tersebut sudah dilelang pada bulan lalu.